Monday, December 14, 2009

sekedar nulis, ngusir ngatukss

Pengen nulis.... tapi apa yaa?
Di Otak sudah ngantri kalimat - kalimat yang hendak tertuang, namun seperti biasa belum ada kemudahan buat mengikatnya menjadi sebuah tulisan yang layak disajikan kedepan banyak orang *pede bener emang siapa yang mau baca hehe... aarrrgh

eh iya tadi malam ikut menyimak acara "Democrazy" di salah satu stasiun tipi... pastinya semua sudah pada tau apa nama stasiun tipinya...
seperti biasa nontonnya nunut ke tetangga kamar, meski pemiliknya ngga gemar nonton acara tersebut namun yang bersangkutan berbaik hati rela dan ikhlas memberikan kesempatan buat nonton acara tersebut *hehe pemilik tipinya pasrah kalo dinunutin... matur nuwun bagi pemilik tipi

Pertama kali membahas terkait pengumpulan uang koin "recehan" dalam rangka solidaritas terhadap kasus hukum mbak Prita yang tentunya sudah pada tahu tentang kasus hukumnya dengan dakwaan pencemaran nama baik salah satu rumah sakit internasional di Jakarta yang ternyata usut punya usut label "Internasional"nya masih dipertanyakan, hanya gara - gara keluhan pelayanan kesehatan yang kurang memuaskan disana, pastinya dihadirkan dalam acara tersebut mbak Prita dan mbak Ade sebagai pencetus aksi recehan tersebut, salut sama mereka, wanita - wanita percaya diri dan berani tampil demi memperjuangkan kepastian hukum di negeri ini yang akhir - akhir ini semakin sulit dipercayai, arrgggh ngga mau mengomentari, cuma berharap masih ada insan berbudi pekerti dan berakhlaq tinggi di negeri ini.
Selanjutnya mengomentari tentang gaya pidato kepala negara akhir - akhir ini, seperti biasa dihadirkan nara sumber dari pakar komunikasi dan pengamat politik, kata pengamat politik memang akhir - akhir ini pemimpin negeri ini lebih banyak mengeluh terkait beberapa peristiwa yang terjadi diakhir tahun ini,  yang diperdebatkan adalah pemimpinlah yang harus mendengarkan keluhan rakyat bukannya malah rakyat yang kudu mengkonsumsi keluhan - keluhan mereka... hehe kok jadi sok ikut jadi pengamat sih, bukannya gitu asal tau aja, padahal yang mau ditonton itu lawakannya hehehe

Namun ngga salah kalau masih berharap pemimpin kita kali ini lebih amanah dan pastinya mereka kudu ingat kepemimpinan mereka tidak cuma dipertanggungjawabkan di dunia tapi juga di alam sesudahnya yang lebih kekal yaitu akhirat "sesungguhnya pemimpin itu akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya kelak dihadapan Alloh" itu yang lebih berat kompensasinya....

hehe keburu nglantur iki, maklum masih belajar.... lumayan ngilangi penyakit nguantuks.....

No comments: