Tuesday, November 3, 2009

Curhat.......

Tampang q jutek alias judes tapi bukan berarti aku cuek dan pedess


berdasarkan wawancara dengan beberapa orang, at the first sight, pertama kali orang lihat pasti bilang ataupun mbaten dalam hati.... ni orang pendiam dan judes serta gampang marah, begini ceritanya...

Tepatnya Sabtu malem minggu, dapat surprise dari Bunga (bukan nama sebenarnya) yang saat ini tinggal jauh diseberang sana tiba - tiba datang ke rumah (kost maksutnya) dan meminta kesediaan q buat menemaninya ke salah satu acara yang diadakan di sebuah hotel ternama di Surabaya, awalnya sempat ragu - ragu mengiyakan atau menolak, hmm setelah menimbang, lalu mengingat perjuangannya yang tidak hanya waktu tapi pastinya ongkos yang ngga sedikit, akhirnya OK ayoo.

Kurang lebih setengah jam berlalu, kita makan - makan gratis di acara itu, lalu datanglah seorang Mawar (nama samaran), ternyata kakaknya Bunga, terjadilah jabat tangan dalam rangka perkenalan dan yah biasa saja cuma sebut nama setelah itu ya sudah Mawar pergi begitu saja ketempat makanan yang lain (critanya standing party/prasmanan gitu --> tradisi bule makan sambil berdiri :D), ngga ada yang spesial waktu itu.

Belakangan Bunga cerita bahwa Mawar bilang ke Dia "temenmu itu pendiam dan jutek alias gampang marah kayaknya ya" Gleg.... agak syok tapi ya sudahlah orang lain bebas menilai, anggap itu masukan yang sangat berharga buat proses perbaikan diri selanjutnya.... tetap Semangatttt!!!!


Perbaikan diri..... kata yang tepat buat q saat ini.
Rejeki, Jodoh dan Mati kita sudah ditetapkan Alloh saat ruh ditiupkan ke diri kita saat dalam kandungan pada bulan ke empat, tapi pernah dengar juga bulan ketiga sudah gerak - gerak (kata teman yang lagi hamil). Disamping itu perlu diingat masing - masing diri kita dilahirkan unik include kelebihan dan kekurangannya, namun tetap yakin "ciptaan Alloh tidak ada yang sia sia, selalu ada hikmah dan rahasia yang indah menyertainya". Kita dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua yang berbeda, tentunya dengan situasi dan kondisi yang tidak sama, kebetulan aq lahir disebuah keluarga sederhana tingkat pendidikan maupun ekonominya, secara saat melahirkan q, usia ibu kurang lebih masih 19 atau 20 tahun, sudah baligh sih tapi masih sangat terlalu muda untuk mengemban amanah "mengurus anak", kita tahu tidak mudah menjadi orang tua apalagi menjadi sesosok ibu dan mana ada sekolah orang tua? bisa dimengerti mereka mengasuh dan mendidik q sebagaimana mereka dulu dididik dan diasuh oleh nenek dan kakek q. Bagaimanapun metodenya mereka mendidik q, aq tetap yakin mereka sudah berusaha sekuat tenaga berbuat yang terbaik. Pola pengasuhan mereka ternyata membuat q menjadi pribadi yang rendah diri, benar - benar krisis percaya diri, asal tahu aja waktu masih sekolah dipanggil guru saja aq sudah nerveous ngga karuan (demam panggung lebih tepatnya) wes pokoknya ngga karuan sampek - sampek bisa kebelet entah kebelet sipip, kebelet eok dsb (bukannya parno :D). Fyuhhh parah......

Beruntung ortu masih terbuka dengan pentingnya pendidikan buat masa depan anak, secara disekitar rumah ada tetangga yang masih berfikiran kolot bahwa anak, apalagi perempuan ngga perlu sekolah tinggi - tinggi toh nantinya juga dirumah masak ngurus anak ngurus suami ngurus rumah dll, padahal secara ekonomi mereka mampu menyekolahkan anak - anaknya. Yah masing - masing orang punya pilihan. Seiring waktu dan dengan bertambahnya ilmu Alhamdulillah aq segera sadar akan kekurangan itu, saat itu muncul niat bahwa aq harus berubah, meski ngga bisa 100% namun apa salahnya ikhtiar yang sampai saat ini masih dengan sekuat tenaga dijalankan, harapannya adalah menjadi lebih baik dan lebih baik.

Yang paling penting rekan - rekan please jangan menilai saya cuma dari package nya saja ya hehe, kalo sudah kenal pasti sayang deh hihihi (narsis)

*sebenarnya masih banyak bahan curhatan, cuma sampek sini sek menthok iki....

No comments: