Wednesday, March 18, 2009

Totto Chan



Gadis Cilik di Jendela – Tetsuko Kuronayagi

Seorang anak gadis kecil yang aktif dan kreatif tapi dianggap nakal oleh lingkungan sekolahnya sehingga ia harus dikeluarkan dari sekolah. Dari situlah akhirnya dia menemukan sebuah sekolah yang sangat pas buatnya, sekolah yang sangat menghargai keaktifan dan kekreatifannya, tidak hanya dia tapi semua anak yang sekolah disana, namanya sekolah “To-mo-e Ga-ku-en” sekolah yang ruang kelasnya memanfaatkan gerbong kereta api yang sudah tidak terpakai.. kepala sekolahnya benar – benar sosok yang sangat akrab dengan anak – anak, sekolah yang sangat tahu bagaimana mendidik dan memperlakukan anak – anak, sekolah yang sangat menghargai segala sesuatu yang alamiah dan ingin agar karakter anak – anak berkembang sealamiah mungkin.
Setiap anak dilahirkan dengan fitrah yang baik, yang dengan mudah bisa rusak karena lingkungan atau pengaruh – pengaruh buruk orang – orang dewasa disekitarnya. Referensi bagi para pendidik.

Sepertinya pola pendidikan yang ada di negara kita perlu dilakukan evaluasi, tidak hanya pola pendidikan dan lembaga pendidikannya terlebih lagi mental para pendidiknya.. karena sekarang ini sering kita mendengar banyaknya kasus tindak kekerasan pendidik terhadap anak didiknya.. mungkin 20 tahun lalu hal itu biasa tapi sekarang masyarakat lebih sensitif, teknologi penyiaran yang semakin mutakir yang mengekspose kejadian tersebut, yang tersiar diseluruh pelosok negeri justru kadang menjadi inspirasi dan disalah artikan.. Nah kalau yang nonton anak – anak bagaimana? Yang mana mereka belum siap betul untuk menyaringnya mana yang baik dan mana yang buruk.
Harapannya semoga pendidikan di negara kita bisa lebih baik kedepannya, mungkin pemimpin kita yang baru nanti setelah Pemilu Juli lebih memperhatikan perihal pendidikan berikut fasilitasnya, para penyedot anggaran pendidikan tersadar bahwa anggaran itu untuk generasi bangsa kedepannya sehingga sebelum mereka melakukan penyedotan terhadap dana pendidikan mereka berfikir dua kali bahkn berkali – kali. Tega sekali…..


2 comments:

rhee said...

aku baca buku iki sampe halaman 30 mentok gak nambah2, akhirnya tak balikin wae ke yang punya....apik seehhh, cuma kok rada males baca yaaakkk

aries_ayis said...

iyooo mesti mbak rhee iki...lha wong apik ceritane ngono lohhh...ga di baca....hayoo ku pinjemi lagi nih ( maksa mode on )...

Bener kata label yg ada di cover nih buku...banyak family value nya...must a read book....ga neko2 isinya...tulusss..jujur apa adanya...the most important things..its a true story..